Investasi emas, kenapa tidak?

cara investasi emas
Gambar dari Google
Orang tua kita dulu, (khususnya yg lahir pada rentang tahun 70 - 80 an, saya lahir pada rentang tahun tersebut soalnya, kalau sesudahnya ngga tahu ya),  memberi contoh dengan senantiasa menabung dalam bentuk emas dan atau tanah (investasi klasikal ya). Ketika memiliki sejumlah uang tertentu dari hasil usahanya maka sesegera mungkin dibelikan emas untuk disimpan. Alasannya sederhana, ketika kelak butuh uang maka hasil penjualan dari Investasi emas nya akan cenderung naik. 

Selain itu untuk kepentingan bermu'amalah seperti pinjam meminjam, emas merupakan asset yang paling adil baik dari sisi yang meminjam maupun pemberi pinjaman. Sebagai ilustrasi ketika ada 2 orang bersepakat melakukan transaksi pinjam meminjam uang misalnya sejumlah Rp. 1000,000,- dengan masa pengembalian 3 tahun. Pada saat jatuh tempo ketika uang dikembalikan sejumlah Rp. 1,000,000,- maka pada dasarnya peminjam rugi mengingat selama masa tersebut sudah pasti nilai uang (daya beli uang tsb) menurun akibat inflasi, kalaupun peminjam memberikan nilai pengembalian melebihi nilai uang yang dipinjamnya maka itupun terlarang karena riba. Berbeda halnya ketika transaksi pinjam meminjam yang terjadi menggunakan emas sebagai medianya. Hal ini bisa terjadi karena salah satu fungsi emas adalah sebagai alat penyimpan nilai (store of value)  yang hakiki hingga akhir zaman. InsyaAllah.

Maka tidak perlu heran ketika harga domba ukuran standar dimasa Nabi Muhammad SAW hidup hingga saat ini setelah lebih 14 abad berlalu stabil pada kisaran 1 dinar. Adakah mata uang fiat yang memiliki daya beli stabil pada rentang yang panjang sebagaimana dinar & dirham? Saya pastikan tidak ada. Saat ini negara dengan cadangan emas besar didominasi china & india. Masyarakat kedua negara ini juga memiliki konsumsi emas terbesar didunia.

Meski banyak yang tidak sepakat dengan istilah Investasi emas, tetapi saya termasuk yang memberikan porsi dana untuk dialokasikan pada instrument ini atas beberapa alasan :

  1. Fakta bahwa emas memiliki daya beli yang stabil ditengah menurunan daya beli yg kontinyu atas mata uang fiat.
  2. Bersifat liquid, mudah dicairkan jadi cocok untuk alokasi dana darurat.
  3. Saya percaya bahwa suatu saat ekonomi dunia yang berbasis ribawi ini akan runtuh, dan satu-satunya penyelamat adalah emas, dinar & dirham.
Back To Top