Terjebak pinjaman online, berikut cara melunasinya

cara melunasi hutang online
Gambar dari google
Pinjaman online atau populer dengan sebutan pinjol merupakan sebuah layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi - fintech lending (peer to peer landing) yang saat ini marak di ditengah-tengah masyarakat kita. Salah satu daya tarik paling memikat dari pinjol adalah kemudahan dalam prosedur peminjaman dan pencairan uang. Umumnya cukup dengan instal aplikasi, isi form data diri & informasi lain yang dibutuhkan dengan melampirkan KTP, KK, Rek bank dan foto selvie kemudian ajukan pinjaman. Setelah proses verifikasi yang umumnya tidak sampai 24 jam, dana pinjaman akan langsung ditransfer ke rekening nasabah. Iya sesimpel itu. Tidak seperti ketika hendak mengajukan pinjaman ke bank yang mensyaratkan banyak dokumen seperti slip gaji, copy rek bank, surat pengangkatan sebagai karyawan tetap (untuk yang berstatus karyawan), NPWP dll yang tentunya tidak semua orang bisa memenuhi syarat tersebut.

Nah, nasabah pinjol kebanyakan adalah masyarakat yang tidak bankable, tidak memenuhi kriteria untuk mengajukan pinjaman ke bank yang mensyaratkan secara ketat dokumen-dokumen sebagaimana telah disebutkan diatas. Namun dibalik kemudahan syarat yang ditawarkan, sebenarnya ada semacam "perangkap", karena umumnya nominal pinjaman yang ditawarkan oleh layanan ini relatif tidak besar bila dibandingkan dengan fasilitas pinjaman dari perbankan. Sementara bunga pinjaman yang ditawarkan besar, bahkan sangat besar dimana rata-rata dihitung harian dengan jangka waktu relatif singkat. Ada banyak cerita miring tentang orang-orang yang terperangkap dalam jeratan pinjol ini mulai dari telepon teror & pesan singkat bernada intimidatif dari perusahaan pinjaman online lantaran terlambat bayar angsuran, dipecat dari perusahaan lantaran teror intimidatif juga menyasar teman-teman bahkan bos dikantornya, keluarga berantakan dan terpaksa bercerai karena ketidak siapan pasangan menanggung beban hutang yang membengkak lantaran keterlambatan tunggakan angsuran beberapa bulan, bahkan mati bunuh diri stress & malu lantaran proses penagihan yang secara semena-mena dilakukan oleh pinjol dst. Memang salah satu "praktek gila" pinjol (yang ilegal) adalah mensyaratkan persetujuan akses terhadap data kontak calon nasabah untuk diterima pengajuan pinjamannya, sebagai senjata dikemudian hari apabila terjadi kegagalan pembayaran cicilan dan mempermalukan nasabah kepada kolega yang terdaftar dalam data kontak.

Mengingat besarnya resiko yang harus ditanggung, sebaiknya sebisa mungkin menghindari memanfaatkan dana dari pinjaman online sebagai solusi permasalahan keuangan yang sedang kita hadapi. Namun apabila dana dari pinjol menjadi satu-satunya solusi, akan lebih bijak apabila membuat daftar pinjol terlebih dahulu kemudian secara cermat mempelajari syarat & ketentuan masing-masing untuk kemudian dapat mengambil keputusan secara tepat pinjol legal dengan bunga paling kompetitif mana yang hendak dipilih. Namun bagi nasabah yang terlanjur terperangkap dalam jebakan hutang pinjol terlebih pinjol ilegal, berikut beberapa alternatif solusi untuk melunasinya :

  1. Meminjam dana talangan dari keluarga besar
    Untuk kondisi dimana nasabah yang sedang terjerat dalam hutang pinjol, keterlambatan pembayaran cicilan seringkali menjadi momok menakutkan. Nasabah pinjol umumnya adalah kelompok masyarakat perpenghasilan rendah yang tidak melek tata kelola keuangan, sehingga hampir dapat dipastikan tidak punya cadangan dana darurat sebagai solusi atas kemacetan pembayaran angsuran yang mungkin terjadi. Tanggalkan rasa malu, berterus teranglah kepada keluarga besar & akui kesalahan karena ceroboh telah membuat transaksi pinjaman dengan tidak bijak. Mintalah keluarga besar untuk dapat memberikan pinjaman dana segar untuk menutupi hutang di pinjol. Biasanya dana dari keluarga pengembaliannya lebih bisa dikompromikan plus tanpa bunga. Berkomitmenlah untuk sesegera mungkin menunjukkan iktikad baik dengan melakukan pembayaran cicilan untuk membangun kepercayaan diri dimata keluarga besar.
  2. Jual barang bekasBarang bekas yang teronggok dirumah & memakan tempat namun sayang untuk dibuang begitu saja, sering kali memiliki nilai ekonomis tinggi misalnya alat musik (sering kita dapati iklan dibeli alat musik bekasi dengan harga tinggi), sepeda atau sepeda motor butut tahun lama, atau perabot rumah tangga jadul dll. Hasil penjualannya bisa digunakan untuk menutupi pembayaran angsuran pinjol yang tertunggak.
  3. Jual aset
    Salah satu solusi melepaskan diri dari jeratan hutang pinjol adalah dengan menjual aset, karena hutang pada pinjol dengan nominal tidak seberapa bisa membengkak secara mengagetkan setelah beberapa bulan angsuran tidak terbayar. Lebih baik sedini mungkin dilunasi meskipun terpaksa harus dilakukan dengan menjual sebagian aset berharga.

Cara melunasi hutang dengan cepat

cara melunasi hutang
Gambar dari pixabay.com
Dalam Islam, berhutang itu diperbolehkan tetapi ia akan menghalangi pelakunya masuk syurga sekalipun seorang syuhada sampai hutangnya dilunasi. Menemukan cara untuk melunasi utang dengan cepat secara yang halal & legal, merupakan harapan setiap orang yang sedang terlilit hutang. Meski bukan merupakan pilihan menarik, sering kali berhutang menjadi solusi yang terpaksa harus kita lakukan untuk mengatasi permasalahan keuangan yang sedang kita hadapi. Ya, sering kali berhutang dianggap sebagai sebuah solusi jangka pendek yang seksi, tetapi tidak sedikit yang pada akhirnya menyesal karena masalah yang muncul belakangan spt terlilit terlampau dalam dalam praktek rente yang kejam & tidak berperikemanusiaan. Banyak yang bahkan harus rela kehilangan aset-aset berharga seperti rumah, tanah, kendaraan dll yang harus disita lantaran problem tunggakan pembayaran angsuran. Untuk itu perlu difikirkan secara mendalam sebelum mengambil keputusan untuk berhutang. Salah satu cara melunasi hutang dengan cepat, efektif & preventif sehingga mampu mencegahnya dari berhutang lagi dikemudian hari adalah dengan melakukan diagnosa untuk mengetahui penyebab timbulnya permasalahan keuangan & berujung berhutang yang biasanya disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
  1. Abai dari melazimkan membaca do'a agar terhindar dari malas & lemah, juga do'a agar terhindar dari kefakiran & kekafiran, juga do'a agar terhindar dari berhutang, juga do'a agar menjadi pribadi merdeka dalam bersikap sebagaimana Rasulullah SAW telah ajarkan. Haditsnya ma'tsur lho. Solusi untuk masalah ini adalah dengan membiasakan diri dengan membaca membaca do'a-do'a tersebut pada pagi & petang setiap harinya.
  2. Minimnya Penghasilan, sebenarnya kurang pas  dengan penyebutan penghasilan minim, karena pada dasarnya Allah yang maha luas rizkinya sudah pasti akan mencukupkan rizki setiap hamba berapapun penghasilan yang diterimanya. Besar kecil penghasilan relatif untuk setiap orang. Tetapi manakala dirasa bahwa penghasilannya minim maka solusi untuk permasalahan ini adalah meningkatkan penghasilan, baik melalui kerja sampingan diluar jam kantor (untuk karyawan) atau melakukan evaluasi total terhadap unit bisnisnya yang stagnan sehingga berdampak pada minimnya penghasilan kemudian mencari solusi bagaimana mengatasinya (untuk wirausahawan). Bersamaan dengan itu lakukan juga upgrade skill, wawasan & pengalaman, yang dengannya akan membuka pintu-pintu rizki baru yang sebelumnya bisa jadi tidak terfikirkan. Juga yang tidak kalah pentingnya adalah membiasakan pola hidup minimalis, memangkas pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu sehingga pada akhirnya berapapun penghasilan yang diterima tetap mampu menyisakan dana untuk disimpan, mampu menghasilkan cashflow keuangan yang positif.
  3. Manajemen keuangan yang buruk, betapa banyak contoh disekitar kita, seseorang atau sebuah keluarga dengan penghasilan besar menurut rata-rata orang tetapi berkhir dengan kepailitan karena terlilit hutang dan tidak tahu cara melunasi hutang dengan cepat akibat manajemen keuangan keluarga yang buruk, serta tidak melakukan perencanaan yang baik & berorientasi masa depan terkait dengan penghasilan yang rutin diterimanya. Maka, salah satu cara agar kita terhindar dari hal tersebut adalah dengan sesegera mungkin membuat pos-pos untuk pengalokasian dana sesaat setelah gaji diterima spt : pos untuk zakat, infaq & shodaqoh, pos untuk tabungan dan atau investasi, pos untuk listrik, air dan transportasi, pos untuk biaya pendidikan anak, pos untuk kebutuhan sehari-hari, pos dana darurat dan lain-lain. Pastikan pos untuk zakat, infaq & shodaqoh serta tabungan dan atau investasi dianggarkan diawal sehingga ia bisa menjadi sebuah habit, rutinitas yang terealisasi bukan sekedar ilusi sehingga keberkahan hidup senantiasa menyertai kita dan keluarga setiap saat. 

    cara melunasi hutang online
    Gambar dari pixabay.com
  4. Kurang fokus pada skala prioritas dalam pemenuhan kebutuhan, seringkali kita merasa harus segera membeli ini itu karena merasa hal tersebut merupakan kebutuhan yang urgent untuk segera dipenuhi misalnya rumah. Tidak salah juga ketika berfikir untuk sesegera mungkin memiliki rumah tetapi perlu secara jujur menilai kemampuan keuangan kita, apakah sudah siap dengan DP yang cukup layak sehingga angsuran bulanan yg tercipta dari transaksi pembelian kredit rumah tersebut cukup realistis dengan penghasilan bulanan kita. Apabila dirasa kita belum memiliki DP cukup untuk angsuran bulanan yang diharapkan, alangkah lebih bijak apabila kita membuat prioritas mengumpulkan DP dulu, meskipun cukup banyak tawaran kredit rumah tanpa DP atau DP 0%, karena ada konsekuensi angsuran bulanan yang pasti lebih besar dan menjadi beban jangka panjang.
  5. Besar pasak daripada tiang, banyak generasi muda bahkan para orang tua, mama-mama muda milenial yang terjebak gaya hidup wah, hedon, glamour & perlente dengan pakaian branded dari atas kepala sampai bawah telapak kaki, gadget & kendaraan yang selalu upadate dll. Tidak salah juga selama penghasilannya melebihi ongkos yang harus dibayarkan untuk gaya hidupnya tersebut. Kalau tidak maka akan berpotensi pailit dan hidup nestapa tidak bertepi akibat terlilit hutang & tidak tahu cara melunasi hutang, tidak tahu cara melunasi hutang banknya, lantaran asset-asset yang sebelumnya dimiliki tidak bisa diproduktifkan untuk membantu mengurangi beban cicilan, karena satu persatu telah diuangkan untuk membeli gaya hidupnya, Makanya perlu secara dini para orang tua memberi teladan tentang bagaimana bisa tetap berbahagia dengan gaya hidup sederhana, berbahagia dengan gaya hidup minimalis dan memastikan tidak membeli sesuatu kecuali benar-benar dibutuhkan sehingga tidak terjebak dalam gaya hidup boros tanpa menghalangi kreatifitas anak-anaknya untuk mengaktualisasi diri.

    cara melunasi hutang dalam islam
    Gambar dari pixabay.com
  6. Kesalahan dalam berinvestasi, ada cukup banyak orang yang dalam proses belajar berinvestasi, melakukan kesalahan yang cukup fatal karena tergiur dengan imbal hasil yang ditawarkan tanpa resiko atau dengan resiko minimal (biasanya ini investasi bodong), sehingga tergoda untuk mengalokasikan dana dengan prosentase cukup besar hasil menabung selama bertahun-tahun. Atau terlalu pede sehingga memulai berinvestasi pada instrument bertipe hight risk - hight return. Dan sedang apes sehingga dana yang diinvestasikan melayang tanpa benang. Anggap uang yang hilang sebagai ongkos belajar. Untuk kasus ini biasanya orang akan lebih mudah bangkit, kalaupun harus berhutang ia sudah mempunyai strategis jelas bagaimana melunasi hutangnya, mengingat ia sudah memiliki pola hidup sedemikian sehingga punya tabungan yg cukup banyak untuk diinvestasikan. Sehingga pada saatnya tabungan kembali terkumpul, akan lebih berhati-hati lagi dalam berinvestasi & memastikan tidak akan melakukannya kecuali pada platform yang dipastikan aman.
Back To Top