Cashflow positif, langkah awal berinvestasi

sukses berinvestasi
Gambar dari Google
Pada dasarnya, berinvestasi bisa dilakukan oleh semua orang terlepas berapapun penghasilannya. Namun faktanya sangat sedikit diantara kita yang menjadikan aktifitas berinvestasi sebagai sebuah prioritas ketika uang sedang dalam genggaman, ketika gaji baru saja masuk ke rekening atau ketika bonus akhir tahun berlipat baru saja diterima. Godaan-godaan untuk mengikuti gaya hidup yang lebih wah sering kali melalaikan kita dari aktifitas yang satu ini. Boro-boro ngomongin berinvestasi, gaji cukup sampai akhir bulan saja sudah bagus. Yang ini self reminder ya, semoga lebih hati-hati lagi dalam mengelola keuangan kedepannya.

Manajemen keuangan pribadi & keluarga perlu diperbaiki sehingga perlahan tapi pasti kita sampai pada satu tahapan penting yaitu Cashflow Positif. Maksudnya pendapatan sudah lebih besar dari pengeluaran tidak seperti kata pepatah "besar pasak daripada tiang". Bahkan pendapatan tidak boleh dihabiskan, harus ada yang disimpan berapapun nilainya. Harus itu.Ya iyalah, masa ngomongin investasi tapi ngga ada dana simpanan yang dipersiapkan. Nah dari simpanan yang terakumulasi pada periode tertentu sebagiannya bisa dialokasikan untuk aktifitas berinvestasi. Tentunya setelah menyisihkan dana darurat minimal 3-6 bulan biaya rutin bulanan kita. Pastikan dana darurat tersimpan secara liquid, sehingga suatu saat dibutuhkan bisa segera dicairkan.

Tetapi saya kurang sependapat ketika proses menuju Cashflow Positif tadi harus mengabaikan standar hidup yang layak untuk keluarga. Jadi sebaiknya memang tidak perlu tergesa-gesa, perlu memikirkan jalan untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang lain diluar gaji rutin yang diterima setiap bulannya, serta memangkas biaya hidup yang bisa disiasati sehingga tidak harus ada seperti, aktifitas transfer antar bank, atau tarik tunai dengan kartu debit dari ATM beda vendor dll. Karena aktifitas tersebut bisa dilakukan gratis dengan aplikasi flip.id.

Ketika tahapan Cashflow Positif sudah tercapai, langkah selanjutnya adalah pelajari portofolio investasi apa yang paling cocok buat kita, paling dekat dengan tercapainya target-target hidup kita kedepan, sejauh mana kesesuaiannya dengan  prinsip-prinsip hidup kita & berpotensi memberikan imbal hasil optimal. Tentunya disini berlaku prinsip High Risk High Return.

Kalau bicara prinsip-prinsip hidup terkait tata kelola keuangan & investasi, sebagai seoarang muslim saya konsen dengan tema-tema halal & haram, riba, Dewan Pengawas Syariah (MUI), OJK dll.

Harapannya dengan begitu Allah makin ridho, makin bukakan pintu-pintu rizkiNya dan memberi kekuatan kepada kita semuanya untuk dapat menjeput rizkiNya yang halal lagi berkah sebanyak-banyaknya dari segala penjuru.  Aamiin.


Back To Top