Cara menghemat listrik di rumah
Gambar dari pixabay.com |
Tidak perlu malu menjalani gaya hidup hemat atau bahasa kerennya gaya hidup minimalis atau hidup sederhana. Ada banyak kok contoh orang sukses dengan capaian materi berlimpah menjalani gaya hidup ini. Sebut misalnya pengusaha nasional almarhum Bob Sadino atau Billgate Bos Microsoft, CEO Facebook Mark Zuckerberg dll. Jadi pada dasarnya berhemat dalam segala hal merupakan sikap hidup positif yang layak dijalani oleh setiap orang dalam kondisi normal sekalipun.
Sebagai salah satu contoh saja. Bayangkan ketika semua orang diseluruh dunia menyadari pentingnya hemat energi, karena menyadari bahwa cadangan energi dunia terbatas sehingga tidak akan bepergian untuk sesuatu yang tidak penting, menghindari menggunakan kendaraan yang boros bensin, cenderung menggunakan publik transportation, mematikan lampu dan perangkat elektronik lain yang tidak digunakan, lebih memilih jalan kaki dan ngegowes untuk bepergian dengan jarak yang relatif terjangkau.
Dengan sikap hidup ini memungkinkan generasi yang akan datang masih bisa menikmati hidup dengan supply sumber daya energi secara mencukupi. Berita buruknya adalah masyarakat dunia saat ini cenderung mengabaikan gaya hidup sederhana ditengah keterbatasan cadangan sumber daya energi (minyak) yang diprediksi kira-kira pada 2030 habis, sementara sumber daya energi alternatif yang cukup ekonomis belum ditemukan.
Salah satu pengeluaran rutin keluarga yang berpotensi membengkak ketika tidak diantisipasi degan baik adalah pengeluaran untuk pembayaran listrik. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan sehingga penggunaan listrik keluarga dapat diminimalisir, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
I. Desain Rumah dengan pencahayaan & sirkulasi udara alami secara memadai.
- Penghematan daya listrik karena off nya bola lampu di siang hari.
- Lifetime bola lampu menjadi lebih lama karena penggunaan hanya ketika malam hari.
Dengan sirkulasi udara yang baik, suasana di dalam rumah terasa sejuk secara alami. Disini minimal terjadi 3 penghematan sekaligus yaitu :
- Kesejukan alami jauh lebih sehat bila dibandingkan dengan kesejukan yang dihasilkan dari mesin pendingin - AC (Air Conditioner).
- Penghematan daya listrik dengan peniadaan AC, perlu disadari bahwa salah satu perangkat rumah tangga dengan konsumsi daya besar adalah AC terlebih bila digunakan sepanjang siang dan malam.
- Penghematan dengan tidak perlu mengalokasikan dana untuk pembelian AC.
II. Gunakan perangkat elektronik hemat daya.
Dengan semakin majunya teknologi & inovasi2 yang terjadi, makin banyak produk elektronik dengan kualitas makin bagus dengan konsumsi daya makin kecil, misalnya lampu LED. Untuk penggunaan AC dengan ruangan yang tidak terlalu besar cukup pasang AC 1/2 PK dll.
III. Hindari perangkat RT dengan konsumsi daya besar.
Salah satu contoh perangkat dimaksud adalah Dispenser/mesin pemanas air dan Magic Com/mesin penanak nasi. Untuk pemanas air, sebenarnya akan jauh lebih ekonomis bila menjerangnya dengan bantuan kompor gas, selain lebih cepat juga hasil yang akan lebih baik karena pemanasan sempurna bisa sampai 100% celcius sehingga kalau misalnya buat bikin kopi atau teh hasilnya akan jauh lebih nikmat. Begitupun ketika hendak menyeduh mie instan. Alasan orang menggunakan Dispenser lebih karena faktor kepraktisan.
IV. Gunakan perangkat elektronik secara bijak.
Untuk perangkat2 elektronik dengan konsumsi daya listrik besar namun terpaksa harus digunakan seperti penggunaan AC, gunakan hanya pada saat benar2 dibutuhkan misalnya ketika hendak istirahat malam, sehingga dapat tidur dengan nyenyak dan bangun pagi dengan kesegaran dan energi baru. Pastikan perangkat yang tidak digunakan dalam kondisi mesin off, sehingga tidak ada daya listrik yang terbuang sia-sia.
Beberapa puluh tahun lalu (sekitar tahun 2002), ketika "berwisata" kesalah satu daerah di Mega Mendung, Puncak, Bogor - Jawa Barat. Saya dibuat kagum karena warga disana (cuma ada beberapa rumah sih) memanfaatkan air terjun untuk menghasilkan listrik secara mandiri. Kalau malam tiba cuma beberapa bolam kecil yang dihidupkan sih, itupun sering kali tegangan terasa banget ngga stabil, berasa lebih redup beberapa saat kemudian terang kembali. Meski begitu menurut saya lumayan banget, dan masih sangat yakin bisa dimaksimalkan sehingga menghasilkan daya listrik yang lebih baik lagi, setidaknya cukup membantu mengurangi beban PLN.
V. Maksimalkan SDA untuk menghasilkan listrik secara mandiri.
Beberapa puluh tahun lalu (sekitar tahun 2002), ketika "berwisata" kesalah satu daerah di Mega Mendung, Puncak, Bogor - Jawa Barat. Saya dibuat kagum karena warga disana (cuma ada beberapa rumah sih) memanfaatkan air terjun untuk menghasilkan listrik secara mandiri. Kalau malam tiba cuma beberapa bolam kecil yang dihidupkan sih, itupun sering kali tegangan terasa banget ngga stabil, berasa lebih redup beberapa saat kemudian terang kembali. Meski begitu menurut saya lumayan banget, dan masih sangat yakin bisa dimaksimalkan sehingga menghasilkan daya listrik yang lebih baik lagi, setidaknya cukup membantu mengurangi beban PLN.